Sabtu, 30 November 2013

Coretan dari balik dinding asrama..



Aku sedang iseng membuka notebook dan mencari-cari data lama yang mungkin masih bisa kumanfaatkan untuk penelitianku mendatang. Dan tiba – tiba aku menemukan ini. Tulisan ini. Tulisan yang aku buat di hari dimana aku telah selesai menjalani sidang tugas akhirku saat kuliah D3 Kebidanan di Politeknik Kesehatan Surakarta. Malam itu, di koridor Asrama Wijaya Kusuma, sekitar pukul 23.00 wib asrama sudah dalam kondisi sepi. Aku mematikan tv dan mulai menuliskan coretan-coretan ini…..

Coretan dari balik dinding asrama..
Sunyi malam kali ini, membuat aku berpikir sedikit terlampau jauh. Akankah begini asrama ini minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan berpuluh – puluh tahun lagi? Senyap tanpa ada canda tawa di depan tv dengan sekian banyak pasang mata bersitegang menyaksikan pertandingan Indonesia VS Malaysia, ataupun berkomentar nggak penting tentang anang-ashanti sambil nonton Smash di Inbox. Dan kali ini aku bergeming di sini, bukan untuk download video korea tapi terdiam menyadari bahwa banyak hal yang sudah kita lalui di tempat ini.
Teman, tanpa disadari sudah makin jarang jarkom singgah tak diundang di hape kita. Makin sedikit antrian mandi karena sebagian kawan memilih pulang setelah usai sidang sementara yang lain masih galau mengatur jadwal ujian. Dan tumpukan handout yang berserakan pasrah menunggu kita bawa ke rumah masing – masing. Begitu juga asrama ini seolah bergeming kokoh siap kita tinggalkan dalam keadaan kosong sebagaimana kita datang dulu..
Mungkin kita hanya satu dari sekian banyak periode mahasiswa yang menetap di asrama ini. Dan mungkin akan sama saja dari tahun ke tahun dengan penghuni yang datang pergi silih berganti. Membawa masing – masing kisah yang disaksikan tembok tua yang sudah lelah menyimpan semua beban yang kita lampiaskan. Tapi buatku, kalian adalah penghuni luar biasa yang singgah dalam kehidupanku..
Teman, aku bahkan sudah kangen sama kalian jauh sebelum kalian pergi…
Terima kasih telah mengajarkan kedewasaan dalam kehidupanku.
Terima kasih telah menguatkan rapuhnya hati yang kadang mengingkari semua kepahitan hidup
Terima kasih untuk bahu yang selalu ada saat aku butuh bersandar
Maaf untuk semua cacat cela yang pernah ada..
Terima kasih..




Tidak terasa sudah lebih dari setahun kita berpisah ya teman- teman. Doaku untuk kalian, mantan mahasiswa poltekkes Surakarta jurusan kebidanan angkatan 2009. Semoga kalian, termasuk aku, sukses di jalan kita masing – masing! Suatu saat nanti kalau kalian sudah sukses aku akan dengan bangga mengingat bahwa kalian, orang-orang sukses itu, adalah orang yang sudah banyak sekali memberikan aku pelajaran hidup. Kalian yang tidak meninggalkanku saat aku sakit, kalian yang meminjamiku catatan kuliah, kalian yang mengajariku berbagi, kalian yang menemaniku kesana-kemari. 
Tanpa menunggu sukses atau entah kapan, detik ini pun aku sudah bangga pada kalian. Orang-orang baik yang pernah berkumpul di tempat baik. Semoga kebahagiaan selalu melingkupi hidup kita, dimanapun kita berada. Jurusan kebidananaaaaaaaaaannn,, biasa-biasa saja tapi mantap!!!!!!

Jumat, 29 November 2013

about my writing


Kenapa aku suka menulis? karena aku bisa menjadi apapun yang aku mau di dalam tulisanku. Aku bisa jatuh cinta dengan siapapun, melakukan apapun, memimpikan apapun, mendapatkan apapun, dan aku memang tidak bisa hidup tanpa menulis
Beberapa tulisanku sempat dimuat di majalah nasional. Dulu aku menggunakan nama asli, Trias Budi Rahayu. Tapi sekarang kebanyakan tidak. Jadi, kalau kamu membaca sebuah tulisan dan menemukan nama Trias Birulaut, itulah aku, bersembunyi di balik karyaku.
Ini adalah salah satu contoh tulisanku, tulisan pertamaku yang dimuat di majalah skala nasional. Waktu itu aku baru saja naik kelas dari kelas sebelas menjadi kelas dua belas ketika tulisan ini dimuat. Kenapa aku menulis ini? Karena pengalaman pribadi, haha tentu saja. Entah kenapa waktu masa orientasi sekolah alias MOS atau Ospek, atau apapun namanya, aku merasa banyak dibully. Mungkin bukan aku saja sih, tapi sepertinya rumahku yang jauh dari sekolah dan mungkin dianggap kampung adalah penyebabnya but it’s ok. Justru dari situ aku berani menuliskan apa yang ada di kepalaku. Aku berani mengirimkannya ke sebuah alamat redaksi, dan aku membuat namaku tertulis di dalamnya. Meskipun sedikit salah ketik :/