Sabtu, 05 Maret 2016

Catatan kecil dari perjalanan Rumah Singgah Klaten

Hidup di jalanan itu keras, Bung.

Mungkin, seperti itulah yg dialami Yn, salah satu binaan kami di Rumah Singgah Klaten pasca melahirkan anaknya, setelah mengalami kekerasan seksual oleh pria tak bertanggung jawab.

Ia, perempuan yang dibesarkan di jalan. Ketika kami mencoba mencarikan perlindungan di ****, umur yang membatasi sebab ia tak lagi dikategorikan sebagai Anak.

Kemarin, persalinannya yang didampingi oleh pengawas rumah singgah awalnya berjalan normal. Sayangnya ia mengalami kekurangn darah sehingga membutuhkan transfusi. Kami mencarikan darah lewat PMI, sayangnya kami sama sekali tak punya uang untuk membayar kantong-kantong darah.

Karena kemuliaan hati petugas pmi, dan kami kepercayaan karena kami telah sering kerjasama dgn PMI dlm berbagai kegiatan, maka kami diijinkan mengambil darah trlebih dahulu, bayar belakangan...

 Alhamdulillah, berkat bantuan para donatur, urusan darah telah tercover. Biaya RS jg telah disanggupi akan ditanggung oleh Jaminan kesehatan daerah. Terima kasih sebesar-besarnya.



Jalan kami, insya allah masih panjang. Perjuangan kami, memang akan selalu berat. Tapi, aksi kami ini bukan untuk dipolitisi, dibuat gaduh oleh pihak-pihak yang menyudutkan pemerintah, bertanya di mana wakil rakyat ketika kami pontang-panting mengulurkan tangan.
Sama sekali tidak.
Pemerintah ada, di sana... Mengurusi banyak hal yang perlu diurus, menangani pokok-pokok kemashlahatan umat, menaungi kebutuhan rakyat, entah bagimana caranya, kami yang anak kemarin sore ini tak mampu membayangkan sulitnya kerja, kerja, kerja!

Ini hanya sedikit bentuk nyata yang bisa kami lakukan... Kami memang tak kaya harta, tapi selagi tenaga muda kami masih bisa berguna, semoga allah mengizinkannya...

Sekali lagi, terima kasih para donatur...

Kesempatan beramal lewat kami pun masih kami buka seluas-luasnya.

Terima kasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar